Perbuatan arogan semakin banyak terjadi
Sudah jamak diketahui, kalau mobil ambulans adalah salah satu mobil yang mendapat prioritas untuk melintas di jalanan. Ketika mobil ambulans sudah membunyikan sirenenya, maka kendaraan lain yang berada di dekatnya diharapkan untuk memberi jalan. Tapi, ini berlaku jika mobil ambulans itu mengangkut orang sakit. Kalau mengangkut jenazah berarti tidak berada dalam kondisi darurat.
Anehnya, di Indonesia mobil pengangkut jenazah kerap kali dikawal dan meminta diistimewakan juga. Rombongan sering menutup jalan supaya mobil ambulans bisa segera tiba di rumah duka atau di pemakaman. Dan kali ini tindakan tersebut semakin arogan saja. Rombongan pengantar jenazah merusak automatic lane barrier (ALB) di Gerbang Tol (GT) Cengkareng 2, Jakarta Barat.
Tidak hanya itu, mereka juga memarahi petugas tol karena menjalankan tugasnya seperti biasa. Di video yang beredar di media sosial, terlihat beberapa pemotor melakukan pengawalan mobil jenazah. Setelah itu, seorang pria berkaus putih menuju ke loket dan memarahi petugas. Pasalnya sebuah mobil yang termasuk rombongan pengantar jenazah dihentikan oleh palang pintu.
Mereka langsung merusak palang pintu tersebut supaya mobil rombongan pengantar jenazah bisa melaju tanpa membayar sama sekali. Pihak Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) selaku operator telah melaporkan kasus ini ke polisi. Gara-gara tindakan arogan ini, pihak JMTO mengalami kerugian, tapi palang pintu tersebut telah diperbaiki dan transaksi di jalan tol sudah berjalan normal kembali.
Corporate Communication Departement Head PT Jasa Marga Irra Susiyanti, mengatakan bahwa saat itu ada sekitar 14 kendaraan rombongan pengantar jenazah yang hendak masuk melalui GT Cengkareng 2. Namun, mereka memaksa masuk ke dalam jalan tol tanpa membayar sama sekali. Tentu saja hal ini tidak dibenarkan, jadi mereka pun merusak palang pintu tersebut.
Polisi yang telah mendapatkan laporan, langsung bergerak cepat mengusut kasus ini. Mereka mengecek cctv dan rekaman yang viral di media sosial. Sekarang, polisi telah mengidentifikasi siapa-siapa saja rombongan pengantar jenazah yang berbuat arogan tersebut. Mereka kini tengah menjadi buruan polisi.
Namun, polisi belum mau mengungkapkan siapa-siapa saja identitas para pelaku tersebut. Polisi di lapangan tengah bergerak untuk menangkap para pelaku. Jika sudah tertangkap, barulah mereka semua akan diekspos ke publik.
Miris banget kan melihatnya? Semakin banyak orang yang berharap dirinya diistimewakan dan diperlakukan berbeda dengan orang lain. Kita bersimpati dengan keadaan duka yang mereka alami, tapi bukan berarti rombongan pengantar jenazah jadi punya hak untuk merusak properti umum. Gimana tanggapanmu terkait kasus ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar