Minggu, 09 Juni 2019

Perjalanan Karier Susno Duadji, Mantan Jenderal yang Kini Jadi Petani

Susno Duadji setelah perjalanan kariernya di kepolisian yang kontroversial memilih hidup damai sebagai petani (Instagram/@susno_duadji)
Sosok Susno Duadji usai tersangkut masalah hukum hilang dari sorotan publik. Tak lagi menjadi penegak hukum, mantan Kabareskrim Polri itupun memilih kembali ke kampung halaman menjadi seorang petani.
Melalui Instagramnya, susno_duadji, pria yang telah dipenjara 3,5 tahun karena kasus korupsi PT Salmah Arowana Lestari kerap membagikan aktivitasnya sebagai petani.
Dalam posting-an terbarunya, yaitu pada 21 Mei 2019, tampak foto Susno saat berada di kebun karet. Saat itu, Susno yang terjun langsung mengelola ladang pertaniannya tampak berpenampilan sederhana.
Pria 65 tahun tersebut memakai t-shirt dan celana panjang. Selain itu, dia tampak mengenakan topi dan menyampirkan handuk kecil di lehernya.
Saat itu, suami Herawati tersebut tampak nyeker. Dengan tak beralas kaki, dia menunjukkan kesibukannya saat memanen getah pohon karet di tanah kelahirannya, kawasan Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Dalam caption foto tersebut, ayah dua anak itu menceritakan nasib pilu yang dialami petani karet selama lima tahun terakhir, di mana harga karet mentah anjlok.
“Nasib petani karet hampir 5 thn harga karet mentah anjelok, petani karet hanya bisa pasrah, apalagi mau hari raya,” tulisnya.
Seperti apa karier Susno sebelum akhirnya menjadi seorang petani? Yuk, simak lengkapnya seperti dilansir berbagai sumber berikut ini:

Karier di kepolisian

Susno resmi menjadi anggota kepolisian usai lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Kepolisian pada 1977.
Hampir sebagian besar kariernya dihabiskan menjadi seorang perwira polisi lalu lintas, dan sempat berkunjung ke-90 negara untuk mempelajari kasus-kasus korupsi.
Kariernya baru mulai menanjak ketika dipercaya menjadi Wakapolres Yogyakarta. Setelah itu, dia sempat diangkat sebagai Kapolres di Maluku Utara, Madiun, dan Malang.
Usai aral melintang di daerah, Susno ditarik ke Jakarta dan ditunjuk sebagai pelaksana hukum di Mabes Polri dan mewakili kepolisian untuk membentuk KPK pada 2003.
Setahun berikutnya, pria kelahiran 1 Juli 1954 tersebut ditugaskan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Setelah menjalani empat tahun berdinas di lembaga tersebut, dia dilantik sebagai Kapolda Jabar, tak sampai setahun dia kembali diangkat menjadi Kabareskrim menggantikan Komjen Pol Bambang Hendarso Danuri yang dilantik sebagai Kapolri.

Perjalanan karier yang kontroversial

Selang setahun, Susno menyatakan mundur dari jabatannya pada 5 November 2009. Namun, pada 9 November 2009 dia aktif kembali sebagai Kabareskrim Polri. Tak sampai sebulan, Susno diberhentikan Kapolri secara resmi.
Pemecatan itu tak lepas dari beberapa pernyataannya yang dianggap membuat panas jajaran Polri.
Mulai dari istilah cicak buaya yang kemudian memicu gelombang protes dari masyarakat, kemudian kode ‘Truno 3’ saat KPK menyadap Susno terkait penyelidikan kasus Century.
Susno juga mengungkap pegawai pajak Gayus Tambunan yang memiliki rekening gendut hingga akhirnya dibekuk polisi dan dijebloskan penjara.
Kasus ini turut menyeret sejumlah jenderal di kepolisian, seperti Brigjen Pol Edmon Ilyas dan Brigjen Pol Raja Erizman, pejabat kejaksaan Cyrus Sinaga, kehakiman dan aparat Departemen Keuangan.
Terungkapnya kasus itu membuat Susno disebut-sebut sebagai whistle Blower.
Sebelum jabatannya berakhir, Susno pernah menyebutkan seorang mafia kasus di tubuh Polri bernama Mr X yaitu seorang mantan diplomat dan anggota BIN bernama Sjahril Djohan.

Hidup damai sebagai petani

Setelah seluruh perjalanan kariernya di kepolisian yang kontroversial, Susno memilih hengkang dari instansi yang telah membesarkan namanya. Dia pun pulang ke kampung halamannya dan menjadi seorang petani karet.
Selain bertani karet, dia menanam banyak jenis tumbuhan di kebunnya. Mulai dari kopi, tomat, cabe, dan lain-lain di bawah nama Aldeoz Agro.
Selain memiliki ladang untuk bertani, Susno ternyata memiliki warisan keluarga berupa tanah yang kini menjadi hutan dipenuhi rerumputan tinggi dan pepohonan.
Melalui sebuah video yang diunggah pada 22 April 2019, Susno membagikan momen blusukannya di dalam hutan. Dia tampak di temani sejumlah orang di sekitarnya.
Sambil menancapkan golok pada sebuah pohon, Susno menjelaskan, hutan milik nenek moyangnya tersebut sudah lama tak fungsikan, yakni sekitar 50 tahun.
“Saya berada di dalam hutan. Hutan ini bekas kebun zaman nenek moyang kita,
masih berapa generasi di atas bapak saya, dianggurkan sudah lama…..Sekarang ini nganggur, sudah tidak dikerjakan hampir 50 tahun,” ungkapnya.
Itulah perjalanan karier Susno Duadji, mantan jenderal polisi yang kini memilih hidup damai sebagai petani. Gimana menurut kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar