Nama Donald Sihombing ternyata masuk ke jajaran orang terkaya di Indonesia 2019 versi Forbes. Wajar saja, konglomerat Indonesia ini mengantongi kekayaan sebesar US$ 14 miliar atau setara dengan Rp 19 triliun!
Nah kalau kekayaannya saja sebesar itu, Donald resmi dinyatakan lebih kaya dari Komisaris Utama MNC Group Hary Tanoesoedibjo, keluarga Ciputra, dan Sukanto Tanoto.
Tapi ngomong-ngomong tahu gak sih dia itu siapa? Kok bisa konglomerat Indonesia yang satu ini masuk ke jajaran orang terkaya versi Forbes.
Buat yang penasaran siapa Donald Sihombing, baca ulasannya yuk di bawah sini.
1. Seorang bos konstruksi dengan proyek bergengsi di Jakarta
Konglomerat Indonesia ini adalah pendiri dari PT Totalindo Eka Persada, sebuah perusahaan konstruksi yang sudah membangun banyak gedung-gedung besar di Jakarta. Sebut saja seperti Hotel Four Season, Hotel Mulia, hingga Mal Taman Anggrek.
Selain itu, ternyata dia juga lho yang membangun Kalibata City, Grand Indonesia West Mall, hingga rusun-rusun. Gokil ya, kita mungkin gak kenal siapa pria asal Sumatera Utara ini tapi kita semua pasti pernah berkunjung ke bangunan yang dia buat.
Usut punya usut, Donald Sihombing sendiri masih menguasai saham Totalindo Eka Persada (TOPS) sebesar 1,58 persen. Sejak IPO Juni 2017, harga saham Totalindo telah melonjak, mencatatkan kenaikan sepuluh kali lipat pada puncaknya. Mau beli sahamnya? Boleh saja.
2. Pernah dipecat
Jebolan dari Fakultas Teknik Akron University di Amerika Serikat ini, ternyata pernah mengalami pengalaman pahit di dunia karier.
Padahal, dia sempat kerja di Shimizu Contractors dan Balfour Beatty Sakti, sebelum akhirnya bekerja di PT Total Bangun Persada Tbk.
Tahun 1995 tampaknya jadi tahun yang gak bisa dilupakan oleh sang konglomerat Indonesia ini. Mengapa demikian? Karena di tahun itulah pria batak ini kehilangan pekerjaannya.
Gara-gara ulah dari rekan kerjanya, Donald dipecat dari PT Total Bangun Persada Tbk. Dia pun diberikan pesangon senilai Rp 10,8 juta, lumayan besar sih pada saat itu. Tapi tetap saja, dikasih duit gede tapi kehilangan pekerjaan siapa yang mau.
Saat masih bekerja di perusahaan, Donald kabarnya sering bekerja 20 jam sehari! Dia juga merupakan seorang karyawan terbaik. Namun gak sedikit juga yang nyinyir sama beliau sampai akhirnya dia harus meninggalkan perusahaan itu.
3. Modal pesangon, dia langsung mendirikan perusahaan konstruksi
Setelah dipecat, Donald gak lantas galau. Otaknya justru berputar agar dapurnya tetap bisa mengebul.
Tanpa pikir panjang, dia menerima telepon dari Djoko S Tjandra, untuk melanjutkan pembangunan Mal Taman Anggrek. Di saat itulah Donald akhirnya mulai merasakan manisnya berbisnis.
Dalam menjalankan usahanya, Donald memang disokong oleh Grup Mulia. Dia pun bisa menggaji ratusan karyawannya yang sebagian di antaranya dia bajak dari perusahaan Total Bangun Persada.
Dari keberhasilan Taman Anggrek, Djoko lantas menunjuknya untuk membangun Hotel Mulia yang ada di Senayan. Lambat laun sedikit demi sedikit, proyek itu pun terus bertambah hingga akhirnya Donald tajir melintir.
4. Nyaris gulung tikar
Bisa dibilang, konglomerat Indonesia ini memang sempat menyerah untuk berbisnis. Lebih tepatnya saat tahun 1999. Semua tentu tahu bahwa di tahu 1997 terjadi krisis ekonomi yang cukup serius di Indonesia.
Totalindo Eka Persada pun nyaris gulung tikar pada saat itu. Perusahaan ini gak dapat laba, tapi biaya operasionalnya bengkak. Alhasil dia harus menggaji 100 pegawai dari hasil jualan aset.
Namun Donald menemukan harapan ketika bertemu dengan koleganya yang berniat membangun Pasar Muka Cianjur. Akhirnya, Donald pun mengurungkan niatnya untuk meminjam dana ke bank.
Proyek senilai Rp 19 miliar itu pun berhasil dia garap dalam enam bulan. Dan di tahun 2001, perusahaan ini juga dilimpahkan proyek lain di Lampung.
Totalindo yang dulu tertatih-tatih, akhirnya bisa berangsur pulih hingga memiliki banyak portofolio di bidang konstruksi.
5. Keluarganya bukan dari kalangan pengusaha
Sejatinya, sang konglomerat Indonesia ini bukanlah seorang yang memiliki trah pengusaha seperti keluarga Hartono, Wonowidjojo, atau Sampoerna.
Ayahnya adalah seorang PNS sementara itu ibunya adalah ibu rumah tangga. Namun setelah lulus SMA, dia berhasil melanjutkan studi di Negeri Paman Sam di jurusan politik Universitas Columbia.
Akan tetapi, dia akhirnya pindah haluan ke Teknik Sipil dan disitulah akhirnya dia memulai kariernya di bidang konstruksi.
Itulah fakta-fakta Donald Sihombing yang masuk ke jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Kisah beliau tentu memberi pelajaran berharga ke kita bahwa kehilangan pekerjaan bukanlah segalanya. Justru di situlah kita akan bisa memutar otak untuk mencari sumber penghasilan lain guna menyambung hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar